14 November 2012

Skenario Allah Memang Yang Terbaik

Sudah kodrat manusia untuk mendesain kisah hidup terbaik mereka. Tapi bagaimanapun Allah punya cara untuk untuk menjadikan jalan hidup hambanya lebih bermakna.




Masya Allah,  nda berasa sudah sembilan bulan sejak terakhir menulis di blog ini.. Nda tau kenapa, tiba-tiba kok males ya disamping memang ada beberapa moment yang membuat diri ini terperosok pada dasar jurang terdalam (nda usah diceritakan ya, bikin ngilu…^^) hingga membuat tangan ini ragu bahkan hanya untuk menulis salam atau menyapa kawan-kawan di media sosial. Tapi hari ini semangat menulis kembali muncul, lagi-lagi tanpa alasan yang jelas. Tiba-tiba  jari tergerak untuk mulai merangkai kata demi kata, dengan harap yang dituliskan dapat memberi inspirasi bagi orang lain. Semoga..

Kisah berlanjut setelah selesai belajar di Apgreid. Apasih Apgreid itu…..??? Apgreid adalah lembaga training untuk melatih para engineer yang memiliki cita-cita berkarir di industri Oil & Gas. Butuh waktu hampir dua bulan untuk menyelesaikan pelatihan dan sekitar satu bulan untuk menyelesaikan tugas akhir yang merupakan simulasi dari project sesungguhnya di perusahaan kontraktor Oil & Gas atau lebih familiar disebut perusahaan EPC (Engineering, Procurement & Construction). Uniknya di Apgreid, sertifikat pelatihan baru akan diberikan apabila siswa sudah menyelesaikan tugas akhir, jadi harus sabar dan ekstra rajin. Seingat saya, di angkatan saya (PSA-58) hanya empat orang yang berhasil menyelesaikan tugas akhir, sisanya hanya Allah yang tahu. ^^

Setelah mendapatkan sertifikat, saatnya “melempar” CV ke perusahaan2 EPC. Saat itu semua alumni yg telah menyelesaikan tugas akhir mendapat hak akses untuk masuk ke situs http://www.oilgascareer-guide.com/, didalamnya terdapat tips & tricks untuk melamar pekerjaan di perusahaan oil & gas berikut daftar nama dan alamat perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan dibantu oleh mas Heru (pemilik Apgreid) dalam menyusun CV, saya merasa super pede dan yakin bahwa CV saya akan laku di perusahaan2 EPC. Lebih dari 50 perusaan saya kirimi lamaran, dengan penuh semangat dan keyakinan saya katakan pada diri sendiri bahwa Insya Allah saya akan menjadi piping engineer di salah satu perusahaan EPC tersebut..

Sebulan berlalu….

Belum juga ada tanda panggilan untuk tes atau interview…

Kekhawatiran meningkat, bedoa makin giat, sudah sebulan lewat namun belum juga setifikat training Apgreid memberi manfaat….

Virus putus asa mulai menyerang,  semangat mulai menipis dikisis oleh “iblis” pesimis. Kegalauan muncul, membebani pikiran dan mengacaukan perasaan.

Berbagai argumentasi mulai terlintas, bisa jadi Allah takdirkan jalan lain untuk saya. Bisa jadi memang industri oil & gas bukan tempat yang cocok untuk saya. Apa iya Allah menyia-nyiakan ikhtiar saya?, Astaghfirullah…  Aku berlindung padaMU ya Allah dari sifat buruk sangka terhadapMU.

Saat itu kondisi sedang tidak mendukung, karena saya dalam kondisi menganggur. Uang tabungan pun sudah hampir habis dan hanya tersisa untuk menghidupi diri untuk satu bulan kedepan. Mau nda mau harus kerja apapun itu. Dan mulai saat itu saya mulai menghapus impian saya untuk berkarir di industri oil & gas, menguburnya dalam-dalam dan membuka pintu lebar-lebar untuk pekerjaan apa saja.

Dalam kondisi “galau” seperti itu, Allah pertemukan saya dengan Pak M. Takwan, Presiden Direktur PT BURANGKENG MAJU TEHNIK (BMT). Beliau meminta saya untuk menemuinya di kantor Istrinya untuk ngobrol-ngobrol, tapi feeling saya ini adalah interview dan ternyata benar. Bersama istrinya yang bernama Bu Lia, beliau dengan antusias menceritakan tentang perkembangan perusahaan mereka yang sangat pesat.

Perusahaan beliau bergerak di bidang fabrikasi baja untuk kebutuhan tambang, saya ditawari untuk bekerja sebagai engineer di perusahaan beliau. Saat itu saya tidak fikir panjang dan langsung menerima tawaran mereka. Tidak ada pilihan lain saat itu, bekerja atau tak berdaya. Bayang-bayang bekerja di perusahaan EPC sudah benar-benar hilang dari benak saya dan saat itu saatnya saya katakan “Selamat tinggal industri oil & gas”.

Pak Takwan itu orang yang sangat baik, begitu juga istrinya. Mereka punya visi yang sangat besar untuk membangun perusahaannya agar lebih baik kedepan. Mereka pun tidak segan mengundang saya kerumah dan menceritakan cita-cita besar dan seluruh harapan mereka. Saya sebagai orang yang baru bergabung di perusahaan tersebut sempat tertegun lalu kagum, seolah-olah mereka mengajak saya untuk mewujudkan mimpi bersama sehingga pada saat itu saya berfikir bahwa Allah telah menunjukkan jalanNya pada saya dan saat itu juga muncul keyakinan kalau memang di perusahaan inilah Allah takdirkan saya untuk berkarya dan saya pun yakin pilihan Allah itu adalah yang terbaik.

Sebagai engineer saya di tempatkan di workshop. Kejutan hadir….. Ternyata workshop mereka terletak jauh dari Jakarta. Tepatnya di desa Burangkeng, Bekasi. Huft, pergi sejauh ini meninggalkan rumah untuk mencari nafkah memang agak berat. Namun mau bagaimana lagi, ini adalah salah satu karunia dari Allah dan harus di syukuri. Dengan izin Allah dan restu kedua orang tua saya pun berangkat. Bismillah…., semoga pekerjaan ini menuai berkah.

Jarak yang jauh memaksa saya untuk tinggal di mesh, dan baru bisa pulang di setiap akhir pekan. Di mesh saya sekali lagi merasakan hidup dalam kemandirian. Setelah dahulu belajar hidup mandiri di kos saat masih kuliah, sekarang Allah beri kesempatan lagi untuk belajar mandiri namun dengan suasana yang berbeda. 

Di mesh saya berkenalan dengan pribadi2 yang luar biasa. Rata-rata penghuni mesh adalah para pekerja dari luar kota yang rela meninggalkan keluarga untuk mencari nafkah disini. Banyak kisah-kisah menggugah dan pelajaran-pelajaran menawan yang saya dapat disana. Hari demi hari diwarnai dengan kesederhanaan, keluhan kadang muncul namun lekas sirna dengan suasana yang penuh keceriaan.

Suasana di desa Burangkeng begitu sepi, desa ini terletak di ujung Selatan Bekasi berbatasan dengan Cileungsi. Dari rumah saya di Bintaro butuh waktu sekitar 2 jam dengan kondisi lalu lintas lancar untuk sampai disana. Hiburan di sana hanya TV dan pasar kaget yang digelar setiap selasa malam di perumahan Mustika Grande.  Disekitar mesh hanya ada warung nasi sunda yang menjadi menu rutin setiap hari. Apabila ingin menu lain, setidaknya harus mengendarai motor sekitar 15 menit untuk sampai di Bekasi Timur Regency, disana selayaknya kota kecil, banyak jajanan kaki lima, mini market, dan toko eletronik.

Suatu hari, kira-kira sekitar sepekan setelah saya bekerja di BMT, ada email masuk dan memberitahukan bahwa saya diundang untuk tes kerja di PT INTI KARYA PERSADA TEHNIK (IKPT).

Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin.  Masya Allah ….

Email itu sungguh membuat kaget, seakan menggali kembali lubang harapan untuk berkarir di industri Oil & Gas.  Persaan campur aduk, senang campur bingung.. Senang karena akhirnya terbuka kesempatan yang telah lama tertutup, bingung karena baru sepekan saya bekerja di BMT, dan sangat tidak sopan kalau tiba2 keluar untuk bekerja di perusahaan lain.

Tapi perasaan itu lekas sirna, karena dalam hati muncul pertanyaan…

Apa iya bisa diterima di IKPT..??
Masuk perusahaan EPC itu nda mudah, apalagi lulusan universitas swasta seperti saya.

Tiba-tiba diri menjadi pesimis, semangat luntur, tapi saya bertekad untuk tetap mecoba. Test di jadwalkan dua hari setelah saya menerima email undangan, sebenarnya terlalu singkat untuk mengulang pelajaran-pelajaran yang saya dapat di Apgreid namun Allah maha besar, apapun bisa terjadi atas kehendakNya. Bismillah… Dengan penuh keyakinan saya akan datang.

Dua hari kemudian saya berada di kantor IKPT, terletak di Jl. MT. Haryono.. Gedungnya megah, desainnya unik. Bisa menapakkan kaki disana merupakan suatu anugerah luar biasa yang Allah berikan pada saya. Test di jadwalkan pukul 9 pagi, saya tiba setengah jam lebih awal. Tes berlangsung cukup lama… (prosesnya nda bisa diceritain, rasakan sendiri ya…) dari jam 9 pagi hingga pukul 4 sore.

Pulang test hanya bisa pasrah, berharap Allah berikan yang terbaik dari seluruh upaya ikhtiar yang telah saya upayakan. Dari gedung IKPT langsung beranjak ke Burangkeng, kembali ke mesh untuk istirahat dan bersiap menjalani hari-hari dengan aktivitas rutin disana.

Sepekan berlalu……  : )

Dua pekan berlalu….. : |

Tiga pekan berlalu…. : (

Belum ada tanda-tanda panggilan dari IKPT, tapi hal tersebut tidak terlalu mengganggu karena sejak awal saya sudah pasrahkan. Jadi keputusan apapun yang Allah tetapkan, insya Allah diterima dengan penuh keridhoan. Pekerjaan di BMT pun makin menantang, untuk sementara saya ditugaskan di luar ranah engineering, sejenak bergabung dengan tim khusus yang dibentuk oleh perusahaan. Tim khusus ini memiliki tugas untuk mendesain pola dan proses produksi permanent yang nantinya akan dijadikan acuan utama oleh Departemen Produksi dalam setiap proses produksinya. Selain itu, hadirnya Direktur Operasional yang baru juga menambah semangat saya untuk berkontribusi disana, beliau masih muda, penuh semangat, visioner, namun bijaksana. Beliau adalah menantu Pak Takwan, Nizar Arya Putra namanya.

Sebulan berlalu sejak saya tes di IKPT. Suatu siang menjelang dhuhur, ada telepon masuk dengan nomor tak dikenal. Setelah saya angkat, saya sedikit kaget karena lawan bicara saya berbicara dengan nada sedikit keras. “Mas, kok sampeyan belum konfirmasi email saya sih.”. Waduh… pertanyaan yang bikin bingung… lalu beliau menjelaskan kalau beliau adalah Dept. Head Piping di IKPT.. dan ternyata email yang beliau kirim adalah penawaran gaji untuk bekerja di IKPT … artinya apa……???

Artinya ALLAH KABULKAN HARAP SAYA UNTUK BEKERJA DI IKPT……  
Masya Allah… Alhamdulillah…. Sungguh ya Robb…, Engkau adalah maha besar.  Tiada daya dan upaya kecuali atas kehendakMu.

Saat itu adalah saat-saat yang sungguh emosional.. Syukur bercampur haru. Rasa itu begitu indah, membahagiakan juga melegakan. Seperti seseorang yang kehilangan kunci rumahnya di tumpukan jerami, lalu ia berhasil menemukannya kembali. Harapan-harapan yang dahulu terkubur, satu-persatu muncul menjadi cita-cita besar yang siap diwujudkan. Untuk sebagian orang, kerja di IKPT tidak terlalu istimewa, tapi menurut saya ini adalah anugerah Allah yang sangat besar, karena merupakan pintu gerbang bagi saya untuk menjajaki karir professional yang saya impikan. Menjadi engineer di industri oil & gas, dan kini mimpi tersebut Allah kabulkan.

Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena kesadaranku kembali terbangun. Status saya masih sebagai karyawan di BMT dan baru bekerja selama satu bulan lebih satu pekan. Batinku kembali berseteru, mencari cara bagaimana caranya keluar dari BMT tanpa melukai hati pimpinan perusahaan.

Kadang batin pun berbicara, “jangan pedulikan mereka, ini masa depanmu”, namun kadang ia berkata “ayo tunjukkan itikad baikmu, mereka sudah percaya padamu untuk bersama-sama membangun perusahaan”. Pertarungan ini bagai pukulan keras yang mengenai ulu hati, membuatku tidak berdaya, terdiam dan bingung harus melakukan apa. Namun situasi seperti ini tidak boleh berlangsung terus menerus, karena khawatir efeknya akan seperti bola salju yang akan menghantam diri saya dengan lebih keras nantinya.

Saya pun memberanikan diri untuk berbicara kepada pihak perusahaan. Sebelumnya saya diskusikan terlebih dahulu dengan keluarga dan mereka sangat mendukung saya untuk bekerja di IKPT. Mereka pun berpesan agar berita ini disampaikan dengan hati-hati ke manajemen BMT, saya pun meng-iya-kan.

Pertama-tama informasi diterimanya saya di IKPT saya sampaikan ke engineering Manager, mas Ari. Awalnya saya fikir beliau akan marah namun ternyata beliau dengan kebesaran hatinya justru mensupport saya. Saya kaget campur heran, ketakutan yang saya perkirakan justru menggapai dukungan.

Keesokan harinya saya dipanggil Pak Nizar. Ternyata secara diam-diam, mas Ari menceritakan semua yang saya ceritakan ke Pak Nizar dan Pak Takwan. Sampai di ruang direktur saya kembali terpesona dengan sikap bijak dari para pimpinan BMT. Mereka telah menunjukkan kepribadian seorang pemimpin yang sungguh luar biasa. Saya kagum dengan sikap mereka yang justru mendukung saya. Saya merasa sangat menyesal karena kejadian ini, namun ini adalah jalan yang telah Allah tetapkan. Jadi, walaupun menyakitkan tetap harus dijalani. Sambil panjatkan bersyukur karena telah Allah mudahkan segala urusan, saya turut mendoakan semoga Allah memberkahi Pak Takwan sekeluarga dan juga mudahkan segala urusan mereka.

Sisa-sisa hari di Burangkeng begitu cepat berlalu, tak terasa sudah dua bulan sejak pertama kali menginjakkan kaki disana dan saat tiba waktunya untuk berpamitan. Walaupun singkat, kehidupan di tanah Burangkeng menjadi pengalaman pribadi yang unik dan mengesankan. Ingin sekali suatu saat kembali kesana, namun Allah belum berikan kesempatan.

2 Juli 2012, merupakan salah satu hari yang paling bersejarah dalam hidup saya. Hari pertama saya bekerja sebagai Piping Engineer di IKPT. Bagai seorang pejuang mimpi yang menggapai mimpinya, kebahagiaan menyelimuti setiap langkah kaki saya. Senyum merekah, semangat mencurah, jiwa ini bagaikan lahir kembali. Dengan mengharap terus bimbingan dari Allah, saya siap memulai hidup baru, berkenalan dengan orang-orang baru, belajar ilmu baru, dan mulai menyusun impian-impian baru.

Sungguh Allah maha pembuat skenario yang terbaik, sehingga sudah sepatutnya sebagai hamba untuk menerima dengan penuh keridhoan apapun yang ditakdirkan Allah padanya. Karena satu hal yang pasti, Allah sangat mencintai hamba-hambaNya.

Jakarta, Nov 14, 2012

31 January 2012

Pipe Stress Analysis (PSA) - Sebuah Pengantar

Kita tidak akan pernah tahu takdir yang akan hadir. Hari ini tiba sebagai sebuah anugerah dari Allah dan harus diisi dengan kesungguh-sungguhan. Sehingga saat masa depan menyapa, kita tidak akan menyesal karena dulu kita telah berbuat yang terbaik bagaimanapun kondisinya

Training perdana  PSA dilaksanakan pada hari Ahad 22 Januari 2012. Serasa tidak sabar dengan bertemunya hari itu, pekan terakhir sebelum dimulainya pelatihan saya isi dengan mencari informasi-informasi tentang PSA dengan harapan di pertemuan pertama nda terbengong-bengong karena minim informasi.

Pelatihan di bawakan oleh om Benny Setiawan, senior pipe stress engineer PT SAIPEM INDONESIA. Pertemuan pertama diisi dengan materi pendahuan seputar PSA, dimulai dari posisi piping strees engineer dalam organisasi project support hingga teori dasar tentang PSA. Saya akan coba sedikit rangkum hasil belajar saya di hari pertama, mohon maaf apabila banyak kekeliruan ^^. 

PENDAHULUAN

Sistem perpipaan digunakan untuk mengalirkan fluida (cair, gas atau vapour) dari satu tempat ke tempat lainnya baik dengan arah horizontal ataupun vertikal, didalamnya terdiri dari banyak komponen yang saling berinteraksi, yang dihubungkan dengan beberapa equipment seperti pompa, vessel, turbin, heat exchanger dan lainnya untuk memperoleh pemrosesan pipa yang baik di suatu plant.

Tujuan dari desain sistem perpipaan yang paling utama adalah agar sebuah plant beroperasi tanpa terjadi kecelakaan, sehingga perlu adanya jaminan dibawah standar desain yang aman. Disamping itu sistem perpipaan dirancang agar tidak overdesign sehingga hemat dalam pembiayaan. jadi kata kuncinya ada 2 yaitu ; AMAN + Tidak OVERDESIGN.

Aktivitas dalam memberikan jaminan dalam desain perpipaan yang aman dan efisien dikenal Piping Stress Analysis atau analisa tegangan pirpipaan yang dahulu dikenal dengan Piping Flexibility Analysis.

TUJUAN PIPING STRESS ANALYSIS

Bermain dengan sistem perpipaan mengingatkan kita dengan tokoh video game favorit waktu saya kecil dulu. Yup, Mario Bros, bukan Mario Teguh Ya....^^. Mario dan saudaranya Luigi merupakan ahli pipa, tapi dalam proses perpipaan yang dilakukan mereka, PSA tidak terlalu dibutuhkan. Kenapa.....????? f(^_^)

Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus pahami mengapa PSA dibutuhkan.

Dalam sebuah rangkaian perpipaan, pipa terhubung dengan berbagai equipment secara rigid. Pada umumnya pipa yang digunakan dalam industri migas bebahan dasar metal dan fluida yang mengalir didalam fluida memiliki suhu yang berbeda-beda. Perbedaan suhu inilah yang nantinya akan mengakibatkan stress pada pipa. Apabila pipa dialiri fluida dengan suhu tinggi, maka panas fluida akan berpindah secara konveksi ke pipa sehingga menaikkan suhu pipa. Hal ini dapat mengakibatkan pipa memuai. Penambahan dimesi pipa akibat pemuaian ini akan mengakibatkan strees pada ujung pipa yang berhubungan dengan nozzle, pipa akan menekan nozzel sehingga apabila melebihi batas yang diizinkan makan akan mengalami kerusakan pada nozzle. 

Begitupun sebaliknya, apabila pipa dialiri dengan fluida bersuhu sangat dingin, suhu pipa pun akan ikut turun dan mengakibatkan pengerutan pipa. Dala, hal ini pipa akan memberikan tegangan tarik pada nozzel, dan apabila melebihi batas yang diizinkan maka dapat merusak nozzle. Nah... Sekarang kita bisa menjawab mengapa Mario dan Luigi tidak terlalu membutuhkan  PSA dalam pekerjaan yang mereka lakukan.

Dalam penerapannya. agar mendapatkan sistem perpipaan yang aman dan tidak overdesign, maka kita harus perhatikan fleksibilitas dari pipa tersebut. Makin fleksibel pipa, maka stress yang terjadi makin kecil sebaliknya makin rigid pipa maka stress  yang terjadi makin besar. Namun perlu diingat, makin fleksibel akan mengakibatkan maka frekuensi pribadi dari pipa tersebut akan makin rendah sehingga mudah terjadi vibrasi (getaran). Yang biasanya diperiksa adalah pipa yang terhubung langsung dengan rotating equipment (misal; pompa, turbin), apabila frekuensi pribadi dari pipa (dalam Hz setelah dikonversi ke rpm) lebih kecil dari putaran  rotating equipment  maka vibrasi akan terjadi pada pipa dan hal ini harus dihindari.
Dalam projek perpipaan, biasanya pihak client sudah menghitung-hitung agar target frekuensi pribadi terpenuhi. Mereka akan memberikan Pipe Support Span (PSS) yaitu jarak paling jauh yang diperbolehkan antara dua support sehingga apabila kita mengikuti PSS ini maka tidak perlu khawatir terjadi vibrasi pada pipa. PSS bisa bertambah pendek apabila terdapat massa terkonsentrasi seperti flange dan valve.
Adalah tugas piping stress enginer menganalisis stress yang terjadi pada sistem perpipaan dan memastikan bahwa desain sistem perpipaan dirancang se rigid mungkin namun stress yang terjadi tidak melebihi batas yang diizinkan.

YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PIPING STRESS ANALYSIS 

Dalam PSA ada beberapa poin yang harus menjadi perhatian piping stress engineer untuk menjamin keamanan sistem perpipaan, yaitu:
  1. Pipe stress  pada nilai tertinggi, dibandingkan dengan nilai batasan yang terdapat pada code  yang digunakan.
  2. Force & Moment (F&M) di nozzle equipment, dibandingkan dengan standar yang terdapat pada equipment.
  3. Flange leakage, F&M output dibandingkan dengan nilai batasan berdasarkan pada perhitungan kekuatan maksimum pada flange.
  4. Defleksi pada pipa, F&M output dibandingkan dengan nilai yang yang terdapat pada perhitungan support yang dianalisa oleh Civil / Structure engineer.
  5. Vibration, F&M output dibandingkan dengan nilai batasan berdasarkan data  yang diperoleh dari pengecekan di lapangan atau dengan frekuensi pribadi konponen yang dicek.
Yang paling penting dari poin diatas adalah nomor #1 sampai #3, pada poin #4 lebih menjadi tanggung jawab dari structure engineer dan apabila ada perubahan maka mereka akan memberikan saran untuk itu. Sedangkan untuk poin #5 seperti yang saya tulis sebelumnya, client akan menyediakan PSS walaupun terkadang tidak semua client menyediakannya.
KATEGORI STRESS YANG TERJADI
  • Primary Stress, atau sering disebut longitudinal stress (SL), terjadi karena beban yang berlangsung saat sistem perpipaan tidak beroperasi. Kerusakan terjadi langsung pada permukaan luar pipa seperti plastic deformation  atau bursting (ledakan). Solusi yang bisa diberikan untuk menanggulanginya adalah dengan menambahkan/merubah support menambahkan material sebagai penguatan (penggantian schedule pipa, penambahan panjang pipa, dll), cara kedua tidak direkomendasikan karena secara tidak langsung akan merubah bill of material .  Jenis-jenis primary stress antara lain; sustain stress yang terjadi karena berat material dan tekanan, lalu occasional stress yang terjadi karena dampak dari luar sistem perpipaan seperti angin, ombak, dan gempa.
  • Secondary Stress, atau disebut juga thermal stress atau expansion stress (SE) disebabkan oleh beban yang muncul ketika sistem perpipaan sudah beroperasi. Hal ini menimbulkan deformasi pada pipa walaupun tidak merusak permukaan secara langsung. Akibat kondisi operasi yang berulang-ulang akan mengakibatkan kelelahan material yang mengakibatkan kegagalan sistem. Untuk menanggulanginya maka harus menambah atau mengurangi faktor fleksibilitas misalnya; loop atau tumpuan seimbang.

NILAI BATASAN (ALLOWABLE)
Nilai batasan dalam perancangan sistem perpipaan diperlukan nilai batasan sebagai referensi dalam menentukan aman atau tidaknya suatu sistem perpipaan. Nilai batasan dirumuskan oleh lembaga yang memeliki otorisasi dan biasanya dibuat dalam bentuk code yang merupakan kompilasi hasil pengalaman, kompromi, dan simplifikasi (penyederhanaan). Yang paling familiar dalam pengkodean pada sistem perpipaan adalah code yang dikeluarkan oleh ASME (American Society of Mechanical Engineers) dan terakreditasi oleh ANSI (American National Standart Institute).
Pada tahun 1978, ASME mengenalkan kode standar B.31 sebagai kode standar desain perpipaan bertekanan dan hingga saat ini menjadi referensi yang direkomendasikan dalam perencanaan sistem perpipaan. Beberapa code dari komite B.31 yang sering digunakan sebagai acuan di Indonesia antara lain;
  • ASME B.31.1  untuk sistem perpipaan pada industri pembangkit listrik
  • ASME B.31.3  untuk sistem perpipaan di industri proses, pemurnian, dan petrokimia
  • ASME B.31.4  untuk transport (pipeline) minyak dan zat cair lainnya
  • ASME B.31.5  untuk sistem perpipaan pendingin
  • ASME B.31.8  untuk transport (pipeline) zat gas
  • ASME B.31.7  Sec. III  untuk design perpipaan area nuklir
Tidak hanya standar untuk pipa, equpment  yang terhubung pada pipa juga memiliki standar yang harus diikuti sebagai acuan, yaitu;
  • API std 610  untuk pompa
  • API std 611  untuk turbin (NEMA SM23)
  • API std 617  untuk kompressor sentrifugal
  • API std 618  untuk kompressor reciprocating
  • API std 650  untuk tangki
  • API std 661  untuk air fin cooler
  • WRC 297/107  untuk vessel
Banyaknya rule dan standar dalam analisa sistem perpipaan memang terlihat sedikit ngejelimet, apalagi kalau perhitungan stress dilakukan manual dengan rumus dan kalkulator.. pToT.. Tapi Alhamdulillah saat ini sudah banyak dikembangkan software untuk mempercepat kerja dari piping stress engineer. Yang paling populer dan sering digunakan adalah CAESAR dan AUTOPIPE. Kedepan saya akan bahas kedua software tersebut, semoga Allah memberikan keluangan waktu. :)

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk sesamanya
Jakarta 
Januari 2012


30 January 2012

Kisahku dimulai di sini

Kadang yang sudah kita rencanakan tidak berjalan baik, Allah menghendaki itu agar kita bergerak dinamis dalam menjemput takdir dan membuka kesadaran kita kalau yang kita anggap baik belum tentu Allah menganggapnya sama

Pagi itu suasana dikantor cukup hangat, saya duduk terpaku di depan komputer kantor tuk menyelesaikan project dari bos besar. Dia minta dibuatkan rancangan mesin press dengan pressure load 100 ton. Sebenarnya desainnya sudah rampung, tinggal lakukan sedikit penyesuaian soft drawing nya. Tiba-tiba ketenangan pagi itu agak terusik, kita kedatangan tamu besar, client dengan project $1.3 Juta. Mereka datang jauh-jauh dari Surabaya untuk memastikan kembali keberlangsungan proyek, memang ada sedikit miss komunikasi sehingga harus diselesaikan langsung di satu meja. Cerita detilnya panjang banget, nda mungkin diceritakan disini. Intinya kejadian hari itu merubah paradigma kami (seluruh karyawan perusahaan) untuk secepatnya memisahkan diri dari perusahaan. Dan akhirnya pada Januari 2012 seluruh karyawan resmi resign.

Kondisi yang tiba-tiba seperti ini bener-bener bikin bingung. Tanpa persiapan dan rencana tiba-tiba status berubah nganggur. Kondisi ini memaksa saya tuk befikir keras mendesain ulang masa depan. Rencana-rencana yang sudah tersusun rapi sejak awal terpaksa di revisi habis-habisan, dan yang pasti harus mulai memikirkan pekerjaan selanjutnya.


Sebenarnya pekerjaan saya di perusahaan sebelumnya cukup nyaman, setidaknya dua peran yang saya kerjakan, sebagai production process preparation  dan design engineer. Sangat familiar dengan CNCkad, Fastcam dan Autodesk Inventor. Selama 8 bulan disana, saya merasakan bahwa design engineer merupakan jalan hidup saya. Waktu di kampus pun begitu, bisa dibilang masternya Pro Engineer di Mesin-2007 adalah saya ^^, dan saat dikampus pun banyak proyek-proyek desain yang mau nda mau memaksa mahasiswa menguasai software  3D CAD. Saat dikantor, hanya lakukan sedikit penyesuaian karena antara Pro Engineer dan Autodesk Inventor nda terlalu signifikan perbedaannya.

Namun.....................

Setelah resign, muncul ingatan pada seseorang yang saya sudah anggap sebagai kakak saya sendiri, beliau adalah bang Ibnu Sulton Damiat. Seorang senior mechanical rotating engineer yang saat ini kerja di Tripatra. Kita pertama kali ketemu saat pelaksaan tafakul alam Rohis Teknik. Dan akhirnya berlanjut karena saya minta ke beliau untuk membimbing mentoring untuk anggota rohis teknik saat itu. Beliau pun nda segan kalau saya mau konsultasi masalah pelajaran, khususnya GETARAN MEKANIK (amit-amit deh), susahnya bukan main, ribet, ngejelimet. Kita masih terus komunikasi sampai sekarang walaupun sudah sekitar hampir dua tahun nda ketemu (beliau sibuk banget).

Suatu hari sambil buka-buka lowongan di situs pencari kerja, iseng-iseng buka YM. Ternyata bang Ibnu sedang online. Saat itu kesempatan untuk curhat, dan akhirnya beliau sarankan tuk belajar PDMS (Plant Design Management System). Dalam hati berkata.. "PDMS apaan sih....????", tanpa banyak tanya saya langsung cari lembaga training yang mengajarkan PDMS. Alhamdulillah ketemu.. Setelah mencari, meneliti, dan mempertimbangkan, akhirnya pilihan jatuh ke lembaga pelatihan ApGreid Oil & Gas Design Course.Lembaga ini besutan mas Heru Prasadja, senior struktur engineer yang saat ini sudah pensiun dan fokus mengembangkan lembaga pelatihan oli and gas. Beliau juga sedang menulis Buku Pintar Karir Oil And Gas

Hari itu juga saya telepon mas Heru untuk menanyakan program yang tersedia. Awalnya ingin belajar PDMS, ternyata mas Heru sarankan untuk ambil PSA (Piping Stress Analysis), katanya lebih cocok tuk engineer sedangkan PDMS untuk drafter. Yasudah lah, karena beliau ahlinya, saya ikuti sarannya. Saat itu juga teringat teman-teman satu geng. Kayaknya asik nih kalau kita belajar bareng, siapa tau jodoh, kita semua berkarir di industri migas.
Kisah terbentuknya geng tersebut (lebih tepatnya kelompok belajar) yang kita namakan The Avatar Engineer (terinspirasi dari serial The Last Air Bender) seperti ini. Saat kuliah semester 3, terjadi perombakan kurikulum. Ada satu mata kuliah baru yang agak aneh memang namun menarik, yaitu INTEGRATED PROJECT. Mata kuliah bobotnya 6 sks yang di bagi dalam 4 semester (1 sks di semester ganjil dan 2 sks disemester genap). Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dilatih untuk membuat project design dari mulai perencanaan, design, analysis, hingga pembuatan moke up (miniatur). Nah saat itu diminta untuk membuat kelompok dengan anggota 5 orang per kelompoknya,. Disitulah saya ketemu Fajar Arie Saputra, Randi Leo Putra, Mochamad Aripin, dan Dimas Erwin Kurniawan. Kebersamaan kita berlanjut hingga hari ini. Saat ini  4 dari kita sudah lulus. Saya dan Fajar rampung kuliah di semester 7 dan diwisuda April 2011, Randi dan Arip selesai 8 semester dan wisuda September tahun yang sama. Dimas.... masih betah dikampus, sedang menyelesaikan tugas akhirnya dan Februari ini sidang. Semoga Allah permudah.
Setelah mendapatkan informasi training PSA, saya buru-buru hubungi anggota geng yang lain, saat itu yang bisa di hubungi hanya Fajar dan Randi, Arip lagi mondok (nyantri di pesantren, kegiatan rutin yang selalu dia lakukan kalau lagi libur semester) dan Dimas sibuk bantu usaha kakak perempuannya. Fajar dan Randi tertarik dan memutuskan untuk ikutan training hari itu juga. Jadilah kita bertiga saat ini mencoba merubah nasib, memasuki industri yang "nampaknya" menjadi impian para engineer untuk berkarya. Training pertama dimulai Ahad, 22 September 2012.

Sebenarnya saya pribadi agak khawatir, karena piping bisa dibilang hal baru bagi saya dan kedua teman saya. Saat pertama kali datang ke pelatihan, rata-rata peserta sudah bekerja di industri migas, dan sudah memahami betul mengenai pemipaan. Mereka ikut pelatihan tersebut untuk menambah pemahaman atau ingin loncat menjadi piping strees engineer. Bahkan dari mereka ada yang sudah ikut pelatihan PDMS dan Proces Engineer.. f(^o^).

Kebulatan tekad saya untuk memasuki industri migas begitu kuat. Bukan hanya karena gajinya yang cukup lumayan bila dibandingkan dengan industri lain seperti manufaktur atau trading. Peran seorang engineer dalam industri migas cukup signifikan dan karena peran itulah mereka dihargai lebih dibandingkan industri lainnya. Kesempatan untuk berkarir overseas juga terbuka lebar karena standar engineer di industri migas adalah sama diseluruh dunia. Banyak kok perusahaan EPC Indonesia yang mengerjakan project dari perusahaan asing, dan semua itu dikerjakan oleh engineer lokal.
 
Kendatipun, semua biar Allah lah yang menentukan. Saat ini saya dan teman-teman hanya bisa berjuang. Ikhtiar kita dengan belajar sebaik-baiknya, setelahnya Allah punya kuasa. Mimpi sudah mulai dipolakan, banang sudah di masukkan dalam jarum, dan saat ini perlahan-lahan mimpi tersebut dirajut dengan harap Allah permudah semuanya, harapku disaat rajutan itu selesai dengan sempurna, lalu dibiingkai dengan frame terbaik dan akhirnya dipajang untuk dinikmati keindahannya. Keberadaannya menginspirasi orang lain untuk membuat hal serupa.

man jadda wa jada.... Insya Allah BISA.....!! ^^


Jakarta
Januari, 2012