14 November 2012

Skenario Allah Memang Yang Terbaik

Sudah kodrat manusia untuk mendesain kisah hidup terbaik mereka. Tapi bagaimanapun Allah punya cara untuk untuk menjadikan jalan hidup hambanya lebih bermakna.




Masya Allah,  nda berasa sudah sembilan bulan sejak terakhir menulis di blog ini.. Nda tau kenapa, tiba-tiba kok males ya disamping memang ada beberapa moment yang membuat diri ini terperosok pada dasar jurang terdalam (nda usah diceritakan ya, bikin ngilu…^^) hingga membuat tangan ini ragu bahkan hanya untuk menulis salam atau menyapa kawan-kawan di media sosial. Tapi hari ini semangat menulis kembali muncul, lagi-lagi tanpa alasan yang jelas. Tiba-tiba  jari tergerak untuk mulai merangkai kata demi kata, dengan harap yang dituliskan dapat memberi inspirasi bagi orang lain. Semoga..

Kisah berlanjut setelah selesai belajar di Apgreid. Apasih Apgreid itu…..??? Apgreid adalah lembaga training untuk melatih para engineer yang memiliki cita-cita berkarir di industri Oil & Gas. Butuh waktu hampir dua bulan untuk menyelesaikan pelatihan dan sekitar satu bulan untuk menyelesaikan tugas akhir yang merupakan simulasi dari project sesungguhnya di perusahaan kontraktor Oil & Gas atau lebih familiar disebut perusahaan EPC (Engineering, Procurement & Construction). Uniknya di Apgreid, sertifikat pelatihan baru akan diberikan apabila siswa sudah menyelesaikan tugas akhir, jadi harus sabar dan ekstra rajin. Seingat saya, di angkatan saya (PSA-58) hanya empat orang yang berhasil menyelesaikan tugas akhir, sisanya hanya Allah yang tahu. ^^

Setelah mendapatkan sertifikat, saatnya “melempar” CV ke perusahaan2 EPC. Saat itu semua alumni yg telah menyelesaikan tugas akhir mendapat hak akses untuk masuk ke situs http://www.oilgascareer-guide.com/, didalamnya terdapat tips & tricks untuk melamar pekerjaan di perusahaan oil & gas berikut daftar nama dan alamat perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan dibantu oleh mas Heru (pemilik Apgreid) dalam menyusun CV, saya merasa super pede dan yakin bahwa CV saya akan laku di perusahaan2 EPC. Lebih dari 50 perusaan saya kirimi lamaran, dengan penuh semangat dan keyakinan saya katakan pada diri sendiri bahwa Insya Allah saya akan menjadi piping engineer di salah satu perusahaan EPC tersebut..

Sebulan berlalu….

Belum juga ada tanda panggilan untuk tes atau interview…

Kekhawatiran meningkat, bedoa makin giat, sudah sebulan lewat namun belum juga setifikat training Apgreid memberi manfaat….

Virus putus asa mulai menyerang,  semangat mulai menipis dikisis oleh “iblis” pesimis. Kegalauan muncul, membebani pikiran dan mengacaukan perasaan.

Berbagai argumentasi mulai terlintas, bisa jadi Allah takdirkan jalan lain untuk saya. Bisa jadi memang industri oil & gas bukan tempat yang cocok untuk saya. Apa iya Allah menyia-nyiakan ikhtiar saya?, Astaghfirullah…  Aku berlindung padaMU ya Allah dari sifat buruk sangka terhadapMU.

Saat itu kondisi sedang tidak mendukung, karena saya dalam kondisi menganggur. Uang tabungan pun sudah hampir habis dan hanya tersisa untuk menghidupi diri untuk satu bulan kedepan. Mau nda mau harus kerja apapun itu. Dan mulai saat itu saya mulai menghapus impian saya untuk berkarir di industri oil & gas, menguburnya dalam-dalam dan membuka pintu lebar-lebar untuk pekerjaan apa saja.

Dalam kondisi “galau” seperti itu, Allah pertemukan saya dengan Pak M. Takwan, Presiden Direktur PT BURANGKENG MAJU TEHNIK (BMT). Beliau meminta saya untuk menemuinya di kantor Istrinya untuk ngobrol-ngobrol, tapi feeling saya ini adalah interview dan ternyata benar. Bersama istrinya yang bernama Bu Lia, beliau dengan antusias menceritakan tentang perkembangan perusahaan mereka yang sangat pesat.

Perusahaan beliau bergerak di bidang fabrikasi baja untuk kebutuhan tambang, saya ditawari untuk bekerja sebagai engineer di perusahaan beliau. Saat itu saya tidak fikir panjang dan langsung menerima tawaran mereka. Tidak ada pilihan lain saat itu, bekerja atau tak berdaya. Bayang-bayang bekerja di perusahaan EPC sudah benar-benar hilang dari benak saya dan saat itu saatnya saya katakan “Selamat tinggal industri oil & gas”.

Pak Takwan itu orang yang sangat baik, begitu juga istrinya. Mereka punya visi yang sangat besar untuk membangun perusahaannya agar lebih baik kedepan. Mereka pun tidak segan mengundang saya kerumah dan menceritakan cita-cita besar dan seluruh harapan mereka. Saya sebagai orang yang baru bergabung di perusahaan tersebut sempat tertegun lalu kagum, seolah-olah mereka mengajak saya untuk mewujudkan mimpi bersama sehingga pada saat itu saya berfikir bahwa Allah telah menunjukkan jalanNya pada saya dan saat itu juga muncul keyakinan kalau memang di perusahaan inilah Allah takdirkan saya untuk berkarya dan saya pun yakin pilihan Allah itu adalah yang terbaik.

Sebagai engineer saya di tempatkan di workshop. Kejutan hadir….. Ternyata workshop mereka terletak jauh dari Jakarta. Tepatnya di desa Burangkeng, Bekasi. Huft, pergi sejauh ini meninggalkan rumah untuk mencari nafkah memang agak berat. Namun mau bagaimana lagi, ini adalah salah satu karunia dari Allah dan harus di syukuri. Dengan izin Allah dan restu kedua orang tua saya pun berangkat. Bismillah…., semoga pekerjaan ini menuai berkah.

Jarak yang jauh memaksa saya untuk tinggal di mesh, dan baru bisa pulang di setiap akhir pekan. Di mesh saya sekali lagi merasakan hidup dalam kemandirian. Setelah dahulu belajar hidup mandiri di kos saat masih kuliah, sekarang Allah beri kesempatan lagi untuk belajar mandiri namun dengan suasana yang berbeda. 

Di mesh saya berkenalan dengan pribadi2 yang luar biasa. Rata-rata penghuni mesh adalah para pekerja dari luar kota yang rela meninggalkan keluarga untuk mencari nafkah disini. Banyak kisah-kisah menggugah dan pelajaran-pelajaran menawan yang saya dapat disana. Hari demi hari diwarnai dengan kesederhanaan, keluhan kadang muncul namun lekas sirna dengan suasana yang penuh keceriaan.

Suasana di desa Burangkeng begitu sepi, desa ini terletak di ujung Selatan Bekasi berbatasan dengan Cileungsi. Dari rumah saya di Bintaro butuh waktu sekitar 2 jam dengan kondisi lalu lintas lancar untuk sampai disana. Hiburan di sana hanya TV dan pasar kaget yang digelar setiap selasa malam di perumahan Mustika Grande.  Disekitar mesh hanya ada warung nasi sunda yang menjadi menu rutin setiap hari. Apabila ingin menu lain, setidaknya harus mengendarai motor sekitar 15 menit untuk sampai di Bekasi Timur Regency, disana selayaknya kota kecil, banyak jajanan kaki lima, mini market, dan toko eletronik.

Suatu hari, kira-kira sekitar sepekan setelah saya bekerja di BMT, ada email masuk dan memberitahukan bahwa saya diundang untuk tes kerja di PT INTI KARYA PERSADA TEHNIK (IKPT).

Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin.  Masya Allah ….

Email itu sungguh membuat kaget, seakan menggali kembali lubang harapan untuk berkarir di industri Oil & Gas.  Persaan campur aduk, senang campur bingung.. Senang karena akhirnya terbuka kesempatan yang telah lama tertutup, bingung karena baru sepekan saya bekerja di BMT, dan sangat tidak sopan kalau tiba2 keluar untuk bekerja di perusahaan lain.

Tapi perasaan itu lekas sirna, karena dalam hati muncul pertanyaan…

Apa iya bisa diterima di IKPT..??
Masuk perusahaan EPC itu nda mudah, apalagi lulusan universitas swasta seperti saya.

Tiba-tiba diri menjadi pesimis, semangat luntur, tapi saya bertekad untuk tetap mecoba. Test di jadwalkan dua hari setelah saya menerima email undangan, sebenarnya terlalu singkat untuk mengulang pelajaran-pelajaran yang saya dapat di Apgreid namun Allah maha besar, apapun bisa terjadi atas kehendakNya. Bismillah… Dengan penuh keyakinan saya akan datang.

Dua hari kemudian saya berada di kantor IKPT, terletak di Jl. MT. Haryono.. Gedungnya megah, desainnya unik. Bisa menapakkan kaki disana merupakan suatu anugerah luar biasa yang Allah berikan pada saya. Test di jadwalkan pukul 9 pagi, saya tiba setengah jam lebih awal. Tes berlangsung cukup lama… (prosesnya nda bisa diceritain, rasakan sendiri ya…) dari jam 9 pagi hingga pukul 4 sore.

Pulang test hanya bisa pasrah, berharap Allah berikan yang terbaik dari seluruh upaya ikhtiar yang telah saya upayakan. Dari gedung IKPT langsung beranjak ke Burangkeng, kembali ke mesh untuk istirahat dan bersiap menjalani hari-hari dengan aktivitas rutin disana.

Sepekan berlalu……  : )

Dua pekan berlalu….. : |

Tiga pekan berlalu…. : (

Belum ada tanda-tanda panggilan dari IKPT, tapi hal tersebut tidak terlalu mengganggu karena sejak awal saya sudah pasrahkan. Jadi keputusan apapun yang Allah tetapkan, insya Allah diterima dengan penuh keridhoan. Pekerjaan di BMT pun makin menantang, untuk sementara saya ditugaskan di luar ranah engineering, sejenak bergabung dengan tim khusus yang dibentuk oleh perusahaan. Tim khusus ini memiliki tugas untuk mendesain pola dan proses produksi permanent yang nantinya akan dijadikan acuan utama oleh Departemen Produksi dalam setiap proses produksinya. Selain itu, hadirnya Direktur Operasional yang baru juga menambah semangat saya untuk berkontribusi disana, beliau masih muda, penuh semangat, visioner, namun bijaksana. Beliau adalah menantu Pak Takwan, Nizar Arya Putra namanya.

Sebulan berlalu sejak saya tes di IKPT. Suatu siang menjelang dhuhur, ada telepon masuk dengan nomor tak dikenal. Setelah saya angkat, saya sedikit kaget karena lawan bicara saya berbicara dengan nada sedikit keras. “Mas, kok sampeyan belum konfirmasi email saya sih.”. Waduh… pertanyaan yang bikin bingung… lalu beliau menjelaskan kalau beliau adalah Dept. Head Piping di IKPT.. dan ternyata email yang beliau kirim adalah penawaran gaji untuk bekerja di IKPT … artinya apa……???

Artinya ALLAH KABULKAN HARAP SAYA UNTUK BEKERJA DI IKPT……  
Masya Allah… Alhamdulillah…. Sungguh ya Robb…, Engkau adalah maha besar.  Tiada daya dan upaya kecuali atas kehendakMu.

Saat itu adalah saat-saat yang sungguh emosional.. Syukur bercampur haru. Rasa itu begitu indah, membahagiakan juga melegakan. Seperti seseorang yang kehilangan kunci rumahnya di tumpukan jerami, lalu ia berhasil menemukannya kembali. Harapan-harapan yang dahulu terkubur, satu-persatu muncul menjadi cita-cita besar yang siap diwujudkan. Untuk sebagian orang, kerja di IKPT tidak terlalu istimewa, tapi menurut saya ini adalah anugerah Allah yang sangat besar, karena merupakan pintu gerbang bagi saya untuk menjajaki karir professional yang saya impikan. Menjadi engineer di industri oil & gas, dan kini mimpi tersebut Allah kabulkan.

Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena kesadaranku kembali terbangun. Status saya masih sebagai karyawan di BMT dan baru bekerja selama satu bulan lebih satu pekan. Batinku kembali berseteru, mencari cara bagaimana caranya keluar dari BMT tanpa melukai hati pimpinan perusahaan.

Kadang batin pun berbicara, “jangan pedulikan mereka, ini masa depanmu”, namun kadang ia berkata “ayo tunjukkan itikad baikmu, mereka sudah percaya padamu untuk bersama-sama membangun perusahaan”. Pertarungan ini bagai pukulan keras yang mengenai ulu hati, membuatku tidak berdaya, terdiam dan bingung harus melakukan apa. Namun situasi seperti ini tidak boleh berlangsung terus menerus, karena khawatir efeknya akan seperti bola salju yang akan menghantam diri saya dengan lebih keras nantinya.

Saya pun memberanikan diri untuk berbicara kepada pihak perusahaan. Sebelumnya saya diskusikan terlebih dahulu dengan keluarga dan mereka sangat mendukung saya untuk bekerja di IKPT. Mereka pun berpesan agar berita ini disampaikan dengan hati-hati ke manajemen BMT, saya pun meng-iya-kan.

Pertama-tama informasi diterimanya saya di IKPT saya sampaikan ke engineering Manager, mas Ari. Awalnya saya fikir beliau akan marah namun ternyata beliau dengan kebesaran hatinya justru mensupport saya. Saya kaget campur heran, ketakutan yang saya perkirakan justru menggapai dukungan.

Keesokan harinya saya dipanggil Pak Nizar. Ternyata secara diam-diam, mas Ari menceritakan semua yang saya ceritakan ke Pak Nizar dan Pak Takwan. Sampai di ruang direktur saya kembali terpesona dengan sikap bijak dari para pimpinan BMT. Mereka telah menunjukkan kepribadian seorang pemimpin yang sungguh luar biasa. Saya kagum dengan sikap mereka yang justru mendukung saya. Saya merasa sangat menyesal karena kejadian ini, namun ini adalah jalan yang telah Allah tetapkan. Jadi, walaupun menyakitkan tetap harus dijalani. Sambil panjatkan bersyukur karena telah Allah mudahkan segala urusan, saya turut mendoakan semoga Allah memberkahi Pak Takwan sekeluarga dan juga mudahkan segala urusan mereka.

Sisa-sisa hari di Burangkeng begitu cepat berlalu, tak terasa sudah dua bulan sejak pertama kali menginjakkan kaki disana dan saat tiba waktunya untuk berpamitan. Walaupun singkat, kehidupan di tanah Burangkeng menjadi pengalaman pribadi yang unik dan mengesankan. Ingin sekali suatu saat kembali kesana, namun Allah belum berikan kesempatan.

2 Juli 2012, merupakan salah satu hari yang paling bersejarah dalam hidup saya. Hari pertama saya bekerja sebagai Piping Engineer di IKPT. Bagai seorang pejuang mimpi yang menggapai mimpinya, kebahagiaan menyelimuti setiap langkah kaki saya. Senyum merekah, semangat mencurah, jiwa ini bagaikan lahir kembali. Dengan mengharap terus bimbingan dari Allah, saya siap memulai hidup baru, berkenalan dengan orang-orang baru, belajar ilmu baru, dan mulai menyusun impian-impian baru.

Sungguh Allah maha pembuat skenario yang terbaik, sehingga sudah sepatutnya sebagai hamba untuk menerima dengan penuh keridhoan apapun yang ditakdirkan Allah padanya. Karena satu hal yang pasti, Allah sangat mencintai hamba-hambaNya.

Jakarta, Nov 14, 2012

7 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. slmt mlam mas,perkenalkan saya fahmi fresh grad teknik.hr selasa nanti sy tes ikpt untuk posisi piping engineer :D
    untuk teknikal tesnya kira-kira mengenai apa saja ya mas?
    kalau bisa email ke fahmisyam.metallurgy@yahoo.com

    ReplyDelete
  3. selamat ya mas,
    saya terinspirasi dari pengalaman sampean. kebetulan saya juga mengikuti training piping design and engineer. tetapi sampai sekarang masih belum ada panggilan buat posisi itu, padahal sudah banyak banget perusahaan yang saya apply. Boleh minta trik atau bagaimana bisa kepanggil untuk tes adja dulu mas. Terima kasih mohon pencerahaannya suhuu ini email saya bila diperlukan (mr.aliyanto@gmail.com)

    ReplyDelete
  4. Selamat atas keberhasilannya mas,Dan kesungguhannya serta percaya atas semua kehendak Allah SWT yg sudah di persiapkan dgn segala ridhonya.
    Saya sangat terinspirasi atas cerita yg mas tulis.apabila berkenan saya ingin mengenal mas Dan banyak bertanya soal piping engineering,karna saya sangat ingin menjadi salah satu engineer yg di banggakan Indonesia,Dan saya sangat berniat sekali,ini email says apabila mas mempersilahkan saya untuk menganal mas Dan sharing ( sepaputra1990@gmail.com )

    ReplyDelete
  5. Selamat atas keberhasilannya mas,Dan kesungguhannya serta percaya atas semua kehendak Allah SWT yg sudah di persiapkan dgn segala ridhonya.
    Saya sangat terinspirasi atas cerita yg mas tulis.apabila berkenan saya ingin mengenal mas Dan banyak bertanya soal piping engineering,karna saya sangat ingin menjadi salah satu engineer yg di banggakan Indonesia,Dan saya sangat berniat sekali,ini email says apabila mas mempersilahkan saya untuk menganal mas Dan sharing ( sepaputra1990@gmail.com )

    ReplyDelete
  6. salam kenal mas, cerita mas sangat menginspirasi, terimakasih banyak mas, ngebaca cerita mas menambah infus motivasi saya untuk gapai mimpi. niat saya juga pengen gabung di apgreid buat ambil kursus yg sprti mas ambil..

    ReplyDelete
  7. mas ada contak yang apgreid yang bisa di hubungi kah ?

    ReplyDelete